Bisnis.com, SOLO - Belasan rumah rusak di Kecamatan Cikulur, Kabupaten Lebak, Banten, akibat terdampak pergerakan tanah setelah diguyur hujan dengan intensitas tinggi.
Curah hujan tinggi yang mengguyur Kecamatan Cikulur, Kabupaten Lebak, Banten, mengakibatkan belasan rumah warga mengalami kerusakan, Senin (27/2/2023).
Kerusakan akibat pergerakan tanah tersebut berupa retak-retak di dinding dan nyaris roboh.
"Kami mencatat sebanyak 13 rumah dan satu bangunan musola terdampak pergerakan tanah," kata Ketua Rukun Warga (RW) 03 Desa Cigoong Utara Cikulur Kabupaten Lebak, Abdul Rojak.
Masyarakat setempat saat ini khawatir bangunan rumahnya akan roboh. Apalagi hampir setiap hari curah hujan di daerah itu cukup tinggi.
Dilaporkan satu dari 13 rumah yang terdampak pergeseran tanah itu mengalami rusak berat. Tiga rumah lainnya dikosongkan.
Baca Juga
Saat ini, ujar Abdul Rojak, tiga kepala keluarga itu terpaksa tinggal bersama orang tua dan kerabatnya yang selamat dari pergerakan tanah.
"Kami berharap warga yang terdampak pergerakan tanah bisa direlokasi ke tempat yang lebih aman," katanya.
Anwar, warga Cigoong Utara, mengatakan pihaknya kini mengharapkan relokasi karena kondisi bangunan rumahnya retak-retak dan bagian atap juga mengalami kerusakan akibat pergerakan tanah.
"Kami minta bisa direlokasi ke tempat lain yang aman dari ancaman bencana alam itu," ucap Anwar.
Kepala Seksi Kedaruratan dan Logistik Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Lebak Agust Riza Faesal mengatakan pihaknya sudah menyalurkan bantuan logistik untuk masyarakat yang terdampak pergerakan tanah berupa bahan pokok dan kebutuhan lainnya.
Saat ini, kata dia, pemerintah daerah tengah mengajukan anggaran untuk relokasi warga yang terdampak pergerakan tanah itu kepada Bupati Iti Octavia Jayabaya.
"Kami berharap pemerintah setempat dapat membantu relokasi bagi masyarakat yang terkena pergerakan tanah," ucap Agust Riza Faesal.