Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Gubernur Banten Resmikan Pabrik Pestisida Terbesar di Asia Tenggara

Pembangunan yang dimulai November 2023 ini menelan investasi US$20 juta. Pabrik memiliki kapasitas produksi hingga 15.000 metrik ton produk jadi per tahun.
Gubernur Banten Andra Soni
Gubernur Banten Andra Soni

Bisnis.com, SERANG - Gubernur Banten Andra Soni meresmikan pabrik baru PT Delta Giri Wacana Tbk (DGWG) yang merupakan pabrik pestisida terbesar di Asia Tenggara berlokasi di Kawasan Modern Cikande, Kabupaten Serang, Banten.

"Saya sangat mendukung berdirinya pabrik ini dan merasa senang industri dapat tumbuh di Provinsi Banten, terlebih pabrik pestisida ini terbesar di Asia Tenggara," ujar Andra Soni, Rabu (16/7/2025).

Pihaknya juga menegaskan komitmen pemerintah daerah untuk mempermudah proses perizinan investasi di Provinsi Banten untuk turut mendukung pertumbuhan ekonomi.

"Tugas kami di sini adalah memastikan bahwa investasi berjalan dengan baik dan kemudian proses-proses perizinan yang menyangkut kepada daerah-daerah itu harus kita bermudah," katanya.

Sejalan dengan dukungan tersebut, kata dia, secara resmi pabrik ini telah mengoperasikan bahan baku pestisida (karbamasi) di Kawasan Industri Modern Cikande.

Fasilitas ini juga dibangun untuk mendukung program ketahanan pangan nasional serta memperkuat posisi perusahaan di sektor hulu agrokimia dengan target pasar domestik dan global.

Sementara itu, Presiden Direktur PT DGWG David Yaory menyatakan bahwa peresmian pabrik ini adalah wujud kontribusi nyata perusahaan terhadap kemandirian industri agrokimia nasional.

"Kami membangun fasilitas ini dengan visi jangka panjang, tidak hanya untuk melayani pasar dalam negeri, tetapi juga untuk pasar global yang prospektif," katanya.

Ia mengatakan pabrik yang berdiri di atas lahan seluas 4,5 hektare ini memiliki kapasitas produksi awal 2.000 metrik ton bahan aktif per tahun, atau setara dengan 5.000 metrik ton produk pestisida.

Pembangunan fasilitas yang dimulai sejak November 2023 ini menelan investasi sekitar US$20 juta. Pabrik tersebut menargetkan peningkatan kapasitas produksi hingga 15.000 metrik ton produk jadi per tahun dalam tiga tahun mendatang.

"Peningkatan ini akan disesuaikan dengan permintaan pasar yang terus tumbuh," jelasnya.

Dengan beroperasinya pabrik ini, maka resmi memasuki lini bisnis baru di bidang industri bahan aktif agrokimia, sesuai dengan persetujuan Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) pada 23 Juni 2025.

"Dengan kemampuan memproduksi bahan baku sendiri, kami dapat mengurangi ketergantungan impor, yang akan berdampak pada kestabilan harga dan ketersediaan produk berkualitas bagi petani," tuturnya.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Newswire
Editor : Ajijah
Sumber : Antara
Bisnis Indonesia Premium.

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Bisnis Indonesia Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper