Bisnis.com, LEBAK--Kepala Dinas Perpustakaan dan Arsip Daerah (BPAD) Kabupaten Lebak Asep Komar mengatakan minat membaca masyarakat di daerah ini relatif rendah hanya mencapai 22 persen dari penduduk 1,2 juta.
"Kita terus bekerja keras agar gemar membaca masyarakat meningkat," kata Asep komar saat dihubungi Antara di Lebak, Minggu.
Pemerintah daerah berkomitmen untuk mendongkrak minat membaca masyarakat meningkat sehingga dapat mendorong peningkatan indeks pembangunan manusia (IPM).
Sebab, buku-buku sebagai sumber pengetahuan tentu sangat penting untuk dibudayakan gemar membaca.
Rendahnya minat membaca itu di antaranya akibat faktor terbatasnya sarana dan prasarana perpustakaan baik yang dikelola pemerintah daerah maupun masyarakat.
Untuk meningkatkan minat membaca itu, pihaknya mewajibkan setiap ruangan publik dapat menyediakan ruangan sudut membaca.
Selain itu juga perkantoran satuan kerja perangkat daerah (SKPD), kecamatan, desa,kelurahan, sekolah, perguruan tinggi diwajibkan memiliki perpustakaan.
Begitu juga pengelola pusat kegiatan belajar masyarakat (PKBM) menyediakan sarana perpustakaan.
Bahkan, pihaknya tahun ini menambah jumlah koleksi buku perpustakaan sebanyak 4.000 buku sehingga jumlah totalnya 20.000 buku.
Pihaknya juga menggandeng Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) setempat agar pelajar wajib membaca buku-buku yang ada di perpustakaan milik pemerintah daerah.
Disamping itu juga pihaknya mengoptimalkan pelayanan mobil perpustakaan keliling mendatangi sekolah-sekolah untuk mewajibkan membaca buku-buku.
Sebab, membaca buku tentu manfaatnya luar biasa, selain menambah wawasan keilmuan, pengetahuan, keterampilan juga dapat membangkitkan inspirasi dari bacaan itu.
"Kami optimistis ke depan budaya membaca masyarakat meningkat," ujarnya menjelaskan.
Baca Juga
Menurut Asep, saat ini perpustakaan milik daerah yang berlokasi di Jalan Alun-alun Barat telah dilakukan penataan agar pengunjung lebih nyaman dan berlama-lama membaca buku.