Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Jelajah Pesantren: Pondok Pesantren Nur El Falah Sukses Sulap Sampah Jadi Rupiah

Sampah yang bagi banyak orang menjadi musibah, berhasil dijadikan berkah oleh pengurus Pondok Pesantren Nur El Falah.
Pondok Pesantren Nur El Falah mampu menghasilkan plastik yang sudah dicacah, juga bisa mencetak plastik daur ulang untuk pelbagai kebutuhan industri./Bisnis-Dea Andriyawan
Pondok Pesantren Nur El Falah mampu menghasilkan plastik yang sudah dicacah, juga bisa mencetak plastik daur ulang untuk pelbagai kebutuhan industri./Bisnis-Dea Andriyawan

Bisnis.com, SERANG — Sampah yang bagi banyak orang menjadi musibah, berhasil dijadikan berkah oleh pengurus Pondok Pesantren Nur El Falah.

Pesantren yang terletak di Kampung Kubang, Desa Kubang Jaya, Kecamatan Petir, Kabupaten Serang, Provinsi Banten ini mampu menyulap sampah plastik menjadi pundi-pundi rupiah.

“Tidak banyak yang menyadari, ternyata dari sampah ini potensinya besar sekali,” ungkap Pengasuh Pondok Pesantren Nur El Falah Ahmad Yury Alam Fathallah kepada Tim Jelajah Pesantren Bisnis Indonesia.

Yury mengatakan, sampah plastik memang menjadi kegelisahan tersendiri bagaimana keberadaannya kerap menjadi sumber permasalahan bagi lingkungan.

Seiring berjalannya waktu, 2025 menjadi tahun transformasi bagi pesantrennya, di mana gerakan pengolahan sampah plastik melahirkan Bank Sampah Umat (BSU) yang melahirkan solusi berkelanjutan bagi lingkungan.

“Sekarang masyarakat bisa menjual sampah-sampah plastik yang biasanya menjadi masalah ke BSU,” jelasnya.

Tidak hanya plastik botol yang sudah jelas ada nilainya, BSU ini juga menampung sampah plastik kresek untuk diolah.  

Menariknya, pesantren ini juga mampu membuat Dashboard berbasis aplikasi bagi nasabah untuk memantau harga terkini dari pelbagai sampah, hingga saldo yang dimiliki nasabah tersebut.

“Aplikasi BSU ini buatan kami para ustaz, di sana nasabah bisa memantau secara realtime,” jelasnya.

Setiap hari, Bank Sampah yang dimiliki Pesantren Nur El Falah ini bisa mengolah sampah plastik kresek hingga 1 ton meski baru beroperasi awal 2025.

Di sana, proses pemilahan, pencacahan hingga pengeringan dilakukan. Dengan dibantu enam orang pekerja, setiap harinya sampah plastik bisa kembali dimanfaatkan hingga memiliki nilai jual.

“Kami sudah ada off taker-nya. Jadi sampah yang sudah diolah di sini kalau sudah terkumpul diambil untuk diolah lagi menjadi plastik daur ulang,” jelasnya.

Ia mengatakan, sebenarnya permintaan plastik yang sudah dicacah ini mencapai 20 ton per bulan. Hanya saja ia mengaku masih kekurangan bahan baku plastik sampah untuk diolah.

“Kemarin bahkan kami terpaksa mengambil sampah plastik dari Tasikmalaya saking kurangnya bahan baku di daerah kami,” jelasnya.

Sebenarnya, jika sistem pemilahan sampah di daerahnya berjalan optimal, maka setiap harinya ia bisa menyerap sampah plastik berapapun jumlahnya. 

Ia juga mulai merambah menghimpun plastik dari pasar-pasar untuk dikelola agar kebutuhan bahan baku ini terpenuhi.

Ke depan, ia memproyeksikan Bank Sampah Pesantren Nur El Falah ini tidak hanya mampu menghasilkan plastik yang sudah dicacah, tapi juga bisa mencetak plastik daur ulang untuk pelbagai kebutuhan industri. 

“Ke depan kami juga ingin punya pabriknya, karena kebutuhannya sangat besar,” jelasnya.

Ia juga membuka kolaborasi dengan banyak pihak. Salah satunya adalah dengan Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Banten. 

“Terima kasih karena Bank Indonesia sudah memberikan fasilitas bangunan pengolahan sampah plastik untuk kami,” jelasnya.

Jelajah Pesantren ini merupakan produk jurnalistik dari Bisnis Indonesia yang didukung penuh oleh Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Banten.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Dea Andriyawan
Editor : Ajijah
Bisnis Indonesia Premium.

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Bisnis Indonesia Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro