Bisnis.com, SERANG — Rencana perpanjangan rute jalur mass rapid transit atau MRT hingga wilayah Tangerang Selatan, Banten menunjukkan titik terang.
PT MRT Jakarta (Perseroda) telah menandatangani nota kesepahaman dengan PT Bumi Serpong Damai Tbk., lini bisnis properti milik Sinar Mas Group melalui skema business to business (B to B).
Penandatanganan kerja sama dilakukan pada Kamis (24/7/2025).
Menurut Wakil Gubernur (Wagub) Banten A. Dimyati Natakusumah, perpanjangan jalur MRT akan meningkatkan mobilitas masyarakat yang lebih efisien, ramah lingkungan serta ekonomis.
Dia menuturkan ada empat manfaat yang akan dirasakan oleh masyarakat, dunia usaha, dan pemerintah dengan adanya pengembangan jalur MRT.
Pertama, hadirnya MRT dapat mengurangi kemacetan; kedua, mengurangi ketergantungan pada kendaraan pribadi.
Baca Juga
Ketiga, mendorong pertumbuhan kawasan penyangga, dan keempat, meningkatkan kenyamanan dan keamanan masyarakat
“Ini adalah awal dari apa yang saya sebut sebagai ‘angin surga’. Karena harapan masyarakat Banten atas terwujudnya sistem transportasi massal modern bisa terwujud,” kata Dimyati dikutip dari keterangan resmi Pemprov Banten, Jumat (25/7/2025).
Menurutnya, Pemprov Banten membuka ruang seluas-luasnya untuk investasi di berbagai sektor.
Oleh karena itu, jika dalam proses pengembangan ini terdapat kendala di lapangan, hal itu bisa langsung dicarikan jalan keluar.
Nota kesepahaman antara MRT Jakarta dan BSD mencakup rencana pembuatan studi kelayakan (feasibility study) pembangunan jalur yang meliputi identifikasi trase, proyeksi jumlah pengguna, biaya investasi, kelayakan secara ekonomi dan bisnis, biaya operasional, hingga aspek kelembagaan dan regulasi.
Rencananya, kerja sama ini akan berlangsung selama 2 tahun ke depan.
Transportasi Publik
Sementara itu, Direktur Utama MRT Jakarta Tuhiyat menyatakan kerja sama itu sebagai upaya menghadirkan layanan transportasi publik terbaik untuk masyarakat.
“Penandatanganan nota kesepahaman ini merupakan momen bersejarah bagi pembangunan sistem perkeretaapian modern perkotaan di Indonesia. Kerja sama ini juga menunjukkan bahwa upaya menghadirkan layanan terbaik bagi masyarakat dapat dilakukan bersama-sama dengan berbagai pihak, termasuk pihak swasta,” kata Tuhiyat.
Hasil dari kajian kata Tuhiyat akan disampaikan kepada pemerintah selaku pemangku kebijakan dalam menentukan alternatif solusi maupun kebijakan terkait dengan pengembangan sistem perkeretaapian perkotaan modern nasional.
Kepala Dinas Perhubungan Provinsi Banten, Tri Nurtopo menambahkan, proyek ini diharapkan tidak hanya memberikan aksesibilitas yang lebih baik bagi masyarakat, tapi juga membuka peluang pengembangan kawasan berbasis Transit Oriented Development (TOD).
“Kemudian juga dapat menambah potensi pendapatan non-tarif melalui sektor komersial seperti iklan dan pengelolaan kawasan,” ujarnya.
Selain dengan BSD, Tri juga menyampaikan bahwa perpanjangan pembangunan MRT ini memungkinkan akan ada keterlibatan pihak swasta lainnya. Sepanjang jalur Lebak Bulus–Serpong dilalui beberapa kawasan seperti Bintaro yang dikelola Jaya Group.
“Maka perlu komunikasi dengan pihak-pihak lain. Kajian awal memang sudah berjalan, tapi ke depan tentu akan lebih rinci lagi," kata Tri.