Bisnis.com, JAKARTA — PT Krakatau Steel Tbk (KRAS) menegaskan komitmennya dalam memaksimalkan segala potensi yang dimiliki guna turut mendorong geliat industri di wilayah Banten.
Direktur Utama KRAS Muhamad Akbar Djohan mengatakan melalui salah satu cucu usahanya yaitu PT Krakatau Bandar Samudera (KBS), pihak KRAS mengaku yakin keberadaan Cilegon ke depan bakal semakin berkembang sebagai kota industri dengan kontribusi aktif dalam peningkatan pertumbuhan ekonomi di Banten.
"Dengan adanya Krakatau Steel Group terutama melalui KBS, Kota Cilegon ke depan dapat menjadi hub international untuk logistik dan perdagangan komoditas ekspor sehingga Banten menjadi pusat investasi dan pertumbuhan ekonomi di Pulau Jawa," ujarnya dilansir Antara, Rabu (30/4/2025).
Menurutnya, KBS yang juga dikenal publik dengan nama Krakatau International Port (KIP) saat ini merupakan pelabuhan hub internasional dan curah terbesar di Indonesia. Dengan didukung oleh jejaring Krakatau Steel Group secara keseluruhan, Akbar berkomitmen dalam menyediakan infrastruktur pendukung industri baja yang modern, efisien, dan berdaya saing tinggi.
"Kami sangat yakin dan percaya, peran kami bukan sekadar sebagai penyedia layanan, melainkan sebagai penggerak pertumbuhan industri yang berkelanjutan," katanya.
Dia menilai dalam menghadapi tantangan global, pentingnya upaya sinergi antara pemerintah dan dunia usaha agar dapat berkolaborasi dan saling berkomunikasi terkait permasalahan dan solusi yang dapat dilakukan agar iklim investasi kondusif dan tercapainya target yang telah ditetapkan.
Baca Juga
Gubernur Banten Andra Soni menuturkan pentingnya memperkuat sinergi antara pemerintah daerah dan pelaku industri strategis
"Saya berharap makin maju dan makin kuat sehingga makin kokoh menopang pertumbuhan ekonomi di Provinsi Banten, serta meningkatkan pertumbuhan industri, khususnya baja," ucapnya.
Dia menekankan kontribusi besar KRAS terhadap ekonomi masyarakat mulai dari penyerapan tenaga kerja hingga menggerakkan roda ekonomi kerakyatan. Oleh karena itu, dia mendorong peningkatan semangat kolaborasi sebagai langkah penting dalam memperkuat fondasi ekonomi daerah.
"Yang dibutuhkan para pelaku usaha adalah jaminan kemudahan berusaha dan kepercayaan investor. Karenanya, kami mendorong bukti nyata dan kontribusi positif pelaku usaha sebagai penyedia lapangan kerja untuk dapat turut meningkatkan pertumbuhan ekonomi di Banten," tuturnya.
Menurutnya, salah satu yang penting dilakukan yakni pembangunan regulasi daerah yang mewajibkan penggunaan baja berstandar Standar Nasional Indonesia (SNI) dalam setiap proyek Pemprov Banten.
Dengan demikian, semua pihak dalam ekosistem perekonomian Banten dapat memberikan kontribusi investasi secara nyata hingga 6,2% dari keseluruhan investasi nasional atau dapat meningkat hingga Rp119 triliun.
Berdasarkan data Badan Pusat Statistik, pertumbuhan dan kontribusi Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) Provinsi Banten di kuaartal IV/2024 sebesar 4,79% dan sudah memberikan kontribusi terhadap perekonomian Pulau Jawa sebesar 6,96%.