Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Petani Badui Panen Raya Padi Huma

Petani Badui di Kabupaten Lebak, Provinsi Banten, pekan ini memasuki musim panen raya padi huma secara serentak di berbagai lokasi pertanian ladang.
Ilustrasi: Petani merontokkan padi hasil panen./Bisnis.com-Rachman
Ilustrasi: Petani merontokkan padi hasil panen./Bisnis.com-Rachman

Bisnis.com, RANGKASBITUNG – Petani Badui di Kabupaten Lebak, Provinsi Banten, pekan ini memasuki musim panen raya padi huma secara serentak di berbagai lokasi pertanian ladang.

"Kita tahun ini panen padi huma cukup bagus dan tidak terserang hama maupun penyakit tanaman," kata Reksan, seorang petani Badui saat ditemui di kediamanya di Desa Leuwidamar, Kabupaten Lebak, Minggu (24/3/2019).

Panen padi huma tahun ini seluas 1,5 hektare dan dipastikan mencukupi untuk kebutuhan pangan keluarga selama setahun ke depan.

Dari panen seluas 1,5 hektare mendapatkan gabah kering pungut (GKP) sekitar 70 sampai 90 geges (ikat). "Kami sangat bersyukur panen cukup padi melimpah dibandingkan tahun lalu," katanya.

Begitu juga Santa, seorang petani Badui, mengatakan saat ini panen padi huma di berbagai lokasi melimpah dan tidak terserang hama.

Para petani Badui mengambil padi di ladang dan dikeringkan dengan cara dijemur di atas bambu. Apabila gabah itu mengering, disimpan di rumah lumbung atau leuit.

"Kami yakin panen tahun ini tidak mengalami gagal panen dan menghasilkan produktivitas tinggi," kata Santa.

Seorang petani lainnya, Sarmin, mengatakan panen padi huma bisa mencapai 60 karung dan bisa memenuhi kebutuhan pangan selama setahun ke depan.

Panen padi huma di sini dipanen selama 6 bulan dari mulai tanam Oktober 2018. "Kami selain menanam padi huma juga menanam budi daya umbi-umbian, pisang dan jagung."

Tetua adat Badui yang juga Kepala Desa Kanekes Kecamatan Leuwidamar Kabupaten Lebak Saija mengatakan saat ini petani Badui mulai memasuki musim panen dan dipastikan hasilnya melimpah.

Budaya petani Badui setiap tahun menanan huma berpindah-pindah berdasarkan keputusan adat. Hasil panen padi huma itu tidak dijual mereka, melainkan dijadikan persedian pangan keluarga.

Untuk itu, masyarakat Badui yang berpenduduk 11.620 jiwa dan terdiri dari laki-laki 5.870 jiwa dan perempuan 5.570 jiwa terpenuhi ketersedian pangan.

"Kami terus mengembangkan bercocok tanam padi huma untuk mempertahankan kemandirian pangan," kata Saija.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Newswire
Sumber : Antara
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Terpopuler

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper

Terpopuler