Bisnis.com, TANGERANG—Pemerintah Kota Tangerang akan membekali para petugas lapangan dengan aplikasi online untuk meningkatkan efektivitas pelayanan kepada masyarakat.
Wali Kota Tangerang Arief R. Wismansyah menyatakan salah satu masalah mendasar yang sampai sekarang terus dialami petugas di lapangan adalah kurangnya personil dan minimnya kemampuan manajerial pengawas.
“Untuk personil kami akan tambah kalau memang kurang. Sementara pengawas pada tahun depan dapat saya minta untuk ikut pelatihan manajerial,” ucapnya, di Tangerang, Kamis (19/11/2015).
Terobosan baru yang akan dilakukan pemkot adalah pembekalan aplikasi online melalui ponsel pintar. Absensi mereka bisa dilakukan melalui ponsel selama jam kerja sehingga keberadaannya lebih mudah terpantau. Pada sisi lain petugas juga lebih mudah memantau masalah lain maupun pekerjaan rutinnya.
“Ini bentuk sinergisitar antarorganisasi perangkat daerah,” ucap Arief. Dia mencontohkan kelak Dinas Kebersihan dan Pertamanan tidak hanya mengurus kebersihan saja. Tapi saat melihat ada mobil mogok bisa langsung memotretnya lantas mengirimkan ke CC Room. Setelah ini akan diteruskan kepada Dinas Perhubungan.
Salah satu contoh kekurangan tenaga pengawas di lapangan adalah yang dialami Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP). Kota Tangerang dinyatakan kekuarangan 257 orang polisi pamong praja.
Kepala Satuan Polisi Pamong Praja (Kasatpol PP) Mumung Nurwana mengatakan saat ini baru tersedia 243 polisi pamong praja untuk melayani sekitar 1,95 juta penduduk Kota Tangerang.
“Dilihat dari jumlah penduduk, jumlah kecamatan, jumlah kelurahan kita masih kurang sekali anggota satpol PP,” ucapnya.
Untuk memaksimalkan pelayanan terhadap 13 kecamatan yang ada tidak bisa hanya menyediakan pas sejumlah 250 orang. Mumung menyatakan sedikitnya butuh 300 orang satpol pp tambahan.
Jumlah tersebut tidak hanya polisi pamong praja saja tetapi juga untuk memenuhi kebutuhan SDM linmas. “Dari 300, sekitar 100 orang untuk Linmas,” tutur dia.