Bisnis.com, SOLO - Pemerintah Kota (Pemkot) Tangerang Selatan (Tangsel), Banten, menanggung seluruh biaya rumah sakit korban kecelakaan bus terguling di kawasan wisata Guci, Tegal, Jawa Tengah.
Insiden kecelakaan bus terjadi di obyek wisata Guci, Tegal, pada Minggu (7/5/2023).
Bus pariwisata yang mengangkut rombongan peziarah dari Tangerang Selatan, masuk ke jurang sedalam lima meter.
"Insyaallah semuanya akan kita tangani. Jangan pikirin biaya rumah sakit, kami pemkot akan meng-cover biayanya," kata Wakil Wali Kota Tangsel Pilar Saga Ichsan melalui keterangan, di Tangerang, Senin (8/5/2023).
Pilar mengatakan saat ini Pemkot Tangsel telah menyiapkan dua rumah sakit untuk perawatan lanjutan bagi seluruh korban kecelakaan yakni di RSU Pamulang dan RSU Serpong Utara.
Baca Juga
Ia memastikan Pemkot Tangsel memfasilitasi seluruh pembiayaan hingga pemulangan korban hingga ke rumah masing-masing.
"Bantuan juga akan disiapkan oleh dinas terkait untuk korban yang meninggal dunia," ucapnya.
Sementara itu Wali Kota Tangerang Selatan Benyamin Davnie telah meninjau langsung kesiapan layanan di dua rumah sakit tersebut usai tiba dari Tegal.
"Ini saya langsung dari Tegal menuju rumah sakit untuk memastikan kesiapan RSU Pamulang dalam penanganan korban," ujarnya.
Ia menuturkan para korban yang mengalami luka ringan dan berat telah tiba di Tangerang Selatan dengan puluhan ambulans dari Dinas Kesehatan. Para korban satu persatu dipindahkan ke ruang perawatan.
"Jadi Alhamdulillah korban luka ringan dan sedang, setelah mendapatkan perawatan di Tegal dan dokter di sana juga sudah mengizinkan bisa untuk dipindahkan ke Tangsel, ya Alhamdulillah bersama puluhan ambulans langsung menuju Tangsel," ujar Benyamin Davnie.
Pemkot Tangsel Tanggung Seluruh Biaya Pengobatan Korban Kecelakaan Bus di Guci
Jasa Raharja Siap Beri Santunan
Jasa Raharja memberi santunan kepada seluruh korban kecelakaan bus yang terjun ke jurang di Guci, Tegal.
Direktur Operasional Jasa Raharja Dewi Aryani Suzana menyampaikan, seluruh korban, baik yang mengalami luka maupun meninggal dunia, dijamin melalui UU No 33 Tahun 1964 tentang Dana Pertanggungan Wajib Kecelakaan Penumpang Umum dengan jumlah santunan yang telah diatur dalam Peraturan Menteri Keuangan RI No.15 Tahun 2017.
"Untuk korban meninggal dunia Jasa Raharja akan menyerahkan santunan sebagai perlindungan dasar sebesar Rp50 juta yang diberikan kepada ahli waris yang sah. Sementara, untuk korban luka-luka kami telah memberikan jaminan biaya perawatan kepada rumah sakit sampai maksimal Rp20 juta," ujar Dewi.
Dewi mengatakan, santunan tersebut merupakan bentuk perlindungan dasar sekaligus salah satu wujud manifestasi kehadiran negara terhadap masyarakat melalui peran Jasa Raharja.
"Sesaat setelah mendapat informasi petugas kami langsung berkoordinasi dengan unit Gakkum Satuan Lalu Lintas Polres Tegal dan melakukan pendataan korban serta penjaminan ke RSUD Soesilo Slawi," ujarnya.
Atas musibah tersebut, Dewi mengimbau kepada seluruh masyarakat dan awak angkutan umum agar senantiasa waspada.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel
