Bisnis.com, PANDEGLANG - Sejumlah nelayan Panimbang Pandeglang kembali melaut di Perairan Selat Sunda setelah beberapa hari terakhir dilanda cuaca buruk hingga menyebabkan kecelakaan Kapal Motor (KM) Puspita Jaya terbalik di sekitar Pulau Rakata.
"Kami berharap tangkapan ikan hari ini melimpah," kata Sabar (50) di TPI Panimbang Kabupaten Pandeglang, Minggu (21/6/2020).
Kecelakaan yang menimpa kepada 16 nelayan Teluk Labuan Pandeglang itu tentu menjadikan keprihatinan bagi nelayan di pesisir Pantai Perairan Selat Sunda.
Selama ini, nelayan Panimbang melaut sehubungan cuaca di perairan itu kembali normal. Mereka nelayan di sini mencari ikan di sekitar Pulau Peucang, Tanjung Lesung Ujung Kulon hingga Pulau Rakata. "Kami berani melaut jika cuaca normal, karena perahu yang ditumpanginya itu tidak kuat jika gelombang di atas dua meter," katanya menjelaskan.
Menurut dia, kebanyakan nelayan di sini nelayan tradisional dengan menggunakan perahu berkapasitas di bawah 15 Grosston (GT) dengan jelazah radius tiga mil dari pantai.
Apabila, mereka dilanda cuaca buruk di Perairan Selat tentu lebih memilih tidak melaut guna menghindari kecelakaan.
"Kami dan seorang teman selalu waspada dan hati-hati jika sewaktu-waktu diterjang gelombang tinggi dengan berlindung di sekitar pulau," katanya.
Begitu juga Amin (55) seorang nelayan Panimbang Pandeglang mengaku bahwa dirinya beberapa terakhir ini melaut bersama seorang temanya untuk mencari ikan di Perairan Selat Sunda.
Namun, beruntung saat ini cuaca di perairan itu normal dengan ketinggian gelombang antara satu hingga dua meter.
"Kami kemarin menangkap ikan cukup lumayan, seperti ikan kue, kakap merah, salem, tongkol,layur, cumi hingga membawa uang ke rumah bersih Rp550 ribu," katanya.
Sementara itu, Kepala Dinas Perikanan Kabupaten Pandeglang Suaedi Kurdiatna mengimbau nelayan pesisir Perairan Selat Sunda tetap waspada dan penuh hati-hati untuk menghindari kecelakaan laut.
Meski saat ini, kata dia, cuaca kembali normal di Perairan Selat Sunda.
Ia juga mengatakan, pemerintah daerah akan memberikan asuransi kepada nelayan yang terkena musibah kecelakaan sebanyak 16 orang di antaranya sembilan orang ditemukan dengan kondisi selamat, sedangkan tujuh lainnya kini masih dalam pncarian.
"Semua nelayan yang masuk peserta asuransi maupun tidak masuk peserta asuransi dipastikan dapat asuransi kecelakaan melaut dari pemerintah," katanya.