Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Kekeringan Sebabkan Puso 454 Ha Lahan Pertanian di Lebak

Sebanyak 454 hektare lahan pertanian sawah di Kabupaten Lebak, Banten puso atau gagal panen akibat kemarau panjang dan kekeringan.
Seorang petani menunjukkan padi yang rusak. Ilustrasi./Antara-Oky Lukmansyah
Seorang petani menunjukkan padi yang rusak. Ilustrasi./Antara-Oky Lukmansyah

Bisnis.com, LEBAK - Sebanyak 454 hektare lahan pertanian sawah di Kabupaten Lebak, Banten puso atau gagal panen akibat kemarau panjang dan kekeringan.

"Kami terus berupaya melakukan intervensi dengan menyedot pompa air ke permukaan agar mengalir ke areal persawahan, sehingga petani bisa melaksanakan gerakan tanam," kata Pelaksana Data Statistik Tanaman Pangan Dinas Pertanian dan Perkebunan (Distanbun) Lebak Supardi di Lebak, Minggu (29/9/2019).

Areal persawahan yang mengalami gagal panen itu akibat tidak adanya jaringan irigasi dan juga tidak memiliki sumber air permukaan, ujarnya.

Pemerintah daerah sebenarnya bisa menyelamatkan tanaman padi jika terdapat air permukaan dengan pompanisasi.

Oleh karena itu, pihaknya mengoptimalkan pompanisasi agar produksi pangan melimpah dan tidak terjadi kerawanan pangan.

Namun, menurut dia, kemarau panjang tahun ini belum berdampak terhadap produksi pangan di Lebak karena panen masih berlangsung hingga Desember mendatang.

"Saya kira kekeringan itu tidak menjadikan ancaman kerawanan pangan," kata dia.

Bahkan, produksi pangan sampai Agustus 2019 mencapai 205.208 ton dengan konsumsi beras warga Lebak rata-rata 143.724 ton per tahun dari 1,2 juta penduduk.

Sedangkan, produksi beras hingga Agustus 2019 surplus 109.393 ton atau mencukupi kebutuhan untuk sembilan bulan ke depan.

"Kami menjamin stok pangan masih melimpah dan mencukupi hingga 2020," jelasnya.

Supardi menjelaskan, kekeringan pada areal persawahan yang terjadi akibat kemarau panjang di Kabupaten Lebak belum memberi ancaman krisis pangan.

Berdasarkan data Januari hingga Agustus 2019, angka tanam 56,68 persen dari lahan baku pertanian sawah seluas 41 ribu hektare.

"Saya kira areal persawahan yang gagal panen itu relatif kecil dibandingkan angka tanam, bahkan awal Oktober 2019 juga ada gerakan tanam," kata dia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Newswire
Editor : Miftahul Ulum
Sumber : Antara

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Terpopuler

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper

Terpopuler