Bisnis.com, TANGERANG--Meski penyakit demam berdarah sudah merebak di sebagian wilayah Banten, Pemerintah Provinsi masih belum menetapkan kondisi tersebut masuk ke dalam kategori kejadian luar biasa (KLB) demam berdarah.
“Pemprov Banteng sedang siaga dengan kondisi merebaknya penyakit demam berdarah. Untuk penentuan KLB demam berdarah, itu harus berdasarkan usulan pemerintah daerah terkait,” kata Gubernur Rano Karno di Tangerang, Kamis (4/2/2016).
Menurutnya, sejumlah kabupaten/kota sudah memberikan usulan terkait penetapan KLB misalnya Kota Tangerang Selatan dan Kabupaten Pandeglang.
Berdasarkan data Dinas Kesehatan Banten per Januari tahun ini, sebanyak 760 orang terjangkit penyakit demam berdarah.
Dari 760 warga yang terjangkit demam berdarah, sekitar 25 orang meninggal dunia.
Sementara itu, Bupati Tangerang Ahmed Zaki Iskandar mengatakan pihaknya tengah memantau perkembangan penyakit demam berdarah di wilayahnya.
Kendati belum menetapkan kondisi tersebut sebagai KLB demam berdarah, dirinya mengemukakan sudah ada lima kecamatan dengan tingkat penderita yang cukup tinggi yakni Cikupa, Panongan, Sindang Jaya, Pasar Kemis, dan Balaraja.
“Semua masih dipantau. Intinya, pemerintah akan menyediakan fasilitas berobat bagi warga yang terjangkit, masyarakat juga harus bekerja bakti untuk membersihkan lingkungan masing-masing,” tambahnya.
Berikut data lengkap kabupaten dan kota di Provinsi Banten yang terjangkit demam berdarah per Januari 2016
1) Kabupaten Tangerang 270 kasus dengan korban jiwa sebanyak 13 kasus.
2) Kabupaten Pandeglang 199 kasus dengan angka kematian 4 jiwa.
3) Kabupaten Serang 50 penderita DBD dan tiga meninggal dunia
4) Kabupaten Lebak penderita 35 orang
5) Kota Tangerang 32 orang penderita DBD
6) Kota Serang 44 jiwa penderita DBD dan satu orang meninggal dunia
7) Kota Cilegon 30 kasus dan dua meninggl dunia
8) Kota Tangerang Selatan 100 penderita DBD dengan dua korban meninggal dunia