Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Industri Pengolahan Mengeliat, Kredit Tumbuh 23%

Perbaikan bisnis di sektor pengolahan nonmigas selama triwulan III/2015 membawa dampak positif terhadap penyaluran kredit perbankan di Provinsi Banten.nn

Bisnis.com, TANGERANG—Perbaikan bisnis di sektor pengolahan nonmigas selama triwulan III/2015 membawa dampak positif terhadap penyaluran kredit perbankan di Provinsi Banten.

Kepala Bank Indonesia Provinsi Banten Budiharto Setyawan menyatakan kredit ke industri pengolahan pada Juli – September tahun ini tumbuh 23% secara year on year.

“Persentase itu lebih tinggi dibandingkan penyaluran kredit pada triwulan kedua sebesar 21% [yoy],” ujarnya dalam Kajian Ekonomi dan Keuangan Regional (KEKR) Banten, Selasa (8/12/2015).

Walaupun demikian, imbuh Budiharto, tetap perlu diwaspadai kenaikan non performing loan (NPL) atau kredit bermasalah sebesar 3,50%. Padahal pada triwulan sebelumnya hanya sebesar 2,46%.

NPL merupakan salah satu penentu kualitas kinerja bank. Semakin tinggi NPL bisa mengindikasikan adanya masalah yang bisa berimbas negatif, seperti pengurangan jumlah modal yang dimiliki bank.

Perbaikan bisnis pengolahan nonmigas yang dimaksud Bank Indonesia tampak dari pertumbuhannya pada Juli – September sebesar 3,44% (yoy). Persentase ini lebih cepat dibandingkan tiga bulan sebelumnya sebesar 2,58% (yoy).

Industri pengolahan berdasarkan Prompt Manufacturing Index Survei Kegiatan Dunia Usaha (PMI SKDU) membaik jadi 48,86% dibandingkan triwulan kedua 46,14%. Kontribusi terbesar PMI berasal dari indikator volume total pesanan sebesar 13,64% dan volume produksi 10,23%.

“Meskipun demikian sebetulnya situasi industri pengolahan sampai triwulan ketiga masih mengalami kontraksi,” ujar Budiharto.

Perkembangan industri pengolahan nonmigas berperan krusial bagi perekonomian Provinsi Banten. Porsi sektor ini mencapai 33%, sehingga pertumbuhan ekonomi turut terdongkrak lebih lebih tinggi.

Ekonomi Banten selama Juli – September tahun ini terbukti tumbuh 5,18%. Angka ini lebih cepat dibandingkan dengan triwulan yang sama tahun lalu.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Terpopuler

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper

Terpopuler