Bisnis.com, RANGKASBITUNG – Petani di Kabupaten Lebak, Provinsi Banten, mulai menanam padi seiring dengan kondisi saat ini yang memasuki musim penghujan.
"Kami menargetkan percepatan tanam Oktober-November 2018 seluas 43.000 hektare," kata Kepala Dinas Pertanian dan Perkebunan (Distanbun) Kabupaten Lebak Dede Supriatna di Rangkasbitung, ibu kota Kabupaten Lebak, Banten.
Gerakan percepatan tanam tersebut karena beberapa hari terakhir di daerah ini curah hujan cenderung meningkat.
Petani memanfaatkan hujan untuk melaksanakan tanam setelah tiga bulan mengalami kekeringan akibat kemarau.
Kebanyakan areal persawahan di Kabupaten Lebak merupakan sawah tadah hujan dan tidak memiliki jaringan irigasi produktif.
"Biasanya, petani melaksanakan percepatan tanam jika musim penghujan dan bila kemarau areal persawahan dibiarkan begitu saja tanpa ditanami," katanya menjelaskan.
Menurut dia, gerakan percepatan tanam dilaksanakan di 28 kecamatan dan diperkirakan memasuki panen sekitar Februari 2019. Para petani di Lebak tergabung dalam sekitar 1.700 kelompok tani.
Dede mengemukakan produksi padi di Kabupaten Lebak pada 2018 surplus 18 bulan dan cukup untuk memenuhi kebutuhan hingga 2020.
"Kami minta petani dapat meningkatkan produksi sehingga mampu menyumbngkan ketahanan pangan nasional," ujarnya.
Sementara itu, Jasim, 55 tahun, petani di Blok Sentral Kecamatan Rangkasbitung, mengaku pihaknya sudah 2 hari ini menggarap pertanian pangan sehubungan curah hujan meningkat.
Jasim menargetkan pekan depan sudah bisa melaksanakan musim tanam serentak. Dia menggarap lahan tanaman padi seluas 1 hektare dengan benih unggul varietas Ciherang.
"Kami sudah 3 bulan menganggur akibat kemarau dan kini kembali melaksanakan gerakan percepatan tanam," tuturnya.