Bisnis.com, SERANG - Sebanyak 40 produk unggulan UMKM Banten yang lulus seleksi akan mengikuti pameran (Expo) secara online bertema 'Karya Kreatif Banten' (KKB) Expo" diselenggarakan Bank Indonesia Perwakilan Banten, pada 11 dan 12 Agustus 2020.
"Kami menseleksi sekitar 170 produk UMKM Banten yang akan diikutkan pameran tersebut. Namun dari jumlah tersebut yang lolos kurasi sebanyak 40 produk UMKM," kata Kepala Perwakilan BI Banten, Erwin Soeriadimadja di Serang, Kamis (6/8/2020).
Ia mengatakan, ada beberapa aspek penilaian oleh kurator dalam menyeleksi produk UMKM yang akan diikutsertakan dalam KKB tersebut yakni penilaian aspek produksi, aspek pemasaran, aspek desain dan juga legalitas produk tersebut.
"Nanti juga dari 40 produk UMKM yang ikut KKB ini, sebanyak 12 produk akan diikutsertakan dalam pameran berskala nasional yakni 'Karya Kreatif Indonesia' Expo," kata Erwin.
Dari 40 produk unggulan tersebut, kata dia, secara umum merupakan produk fashion, kerajinan tangan, produk makanan dan minuman yang merupakan produk UMKM Banten.
"Melalui expo produk UMKM Banten ini diharapkan bisa membantu para pelaku UMKM dalam pengembangan produk dan juga pemasarannya," kata Erwin.
Baca Juga
Selain memamerkan produk UMKM, kata Erwuin, kegiatan juga akan diisi dengan diskusi secara online atau Webinar mengenai Kebijakan Pengembangan UMKM Banten dan juga Pengembangan Kapasitas UMKM digital di Banten.
Erwin mengatakan, BI Banten terus berupaya memberikan daya dorong bagi pengembangan UMKM di Banten melalui kerja sama dengan daerah lainnya salah satunya DKI Jakarta, serta berupaya menghubungkan ke 'platform' perdagangan digital serta kerjasama dengan atase perdagangan di sejumlah negara.
"Kami sudah komunikasi dengan sejumlah platform perdagangan digital. Kemudian sejumlah produk UMKM Banten bergabung ke bli bli.com," kata Erwin.
Erwin menilai ada beberapa kelemahan dari pengembangan produk UMKM di Banten, di antaranya pengembangan UMKM di Banten harus berorientasi bisnis, sehingga faktor pengembangan Sumber Daya Manusia (SDM) menjadi hal yang penting untuk melakukan inovasi-inovasi produk.
"Produk UMKM juga harus 'bankable' serta perlu adanya pendampingan dalam penyusunan laporan keuangan," kata Erwin.