Bisnis.com, SERANG - Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Serang melakukan skrining rapid test Covid-19 di gedung Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) kota setempat.
"Kami dari tim satuan Gugus Tugas Dinas Kesehatan Kota Serang melakukan rapid tes di gedung dewan. Rencana yang akan kita rapid test 162," kata Kabid P2P Dinkes Kota Serang Ratu Ani Nuraeni di Gedung DPRD setempat, Jumat (29/5/2020).
Ratu mengatakan bahwa rapid test tersebut dilakukan untuk memastikan bagi anggota DPRD Kota Serang terinfeksi atau tidaknya oleh virus yang mematikan itu.
"Pengetesan hanya dilakukan untuk anggota dewan dan seluruh staf atau pegawai yang ada di sini. Kami melihat anggota dewan itu melakukan kegiatan di luar atau langsung bertatap muka dengan masyarakat," ujarnya.
Ratu Ani juga mengungkapkan dari 162 legislator, baru 93 orang yang sudah melaksanakannya dan pihaknya akan mengadakan tes kembali.
"Kalau memang hari ini belum bisa, kita akan adakan tes kembali, tadi juga kita sudah menginformasikan ke humas. Kami tunggu sampai jam 14.00 WIB," katanya.
Meski demikian, katanya, tes tersebut tidak memaksakan semuanya untuk melakukan rapid test di DPRD dengan berbagai pertimbangan atau alasan. "Kami berharap dari jumlah tersebut bisa di rapid semua," katanya.
Menurut Ratu Ani, untuk hasilnya sebagian yang sudah dilakukan nonreaktif, kalau pun ada yang reaktif akan dilakukan tes kembali.
"Kalau ada yang reaktif hasilnya kita akan ulang kembali, nanti kita akan lihat hasil yang kedua seperti apa. Kalau hasil kedua masih reaktif kita lakukan tes swab," kata Ratu.
Sementara anggota Komisi II DPRD Kota Serang Nur Agis Aulia mengatakan kegiatan tersebut untuk mengetahui anggota terinfeksi atau tidak, karena sebagian dari anggota DPRD banyak yang melakukan kegiatan di luar daerah.
"Kita ingin mengetahui yang pertama positif apa tidak, karena anggota dewan ini berkaitan dengan beberapa yang kita kerjakan. Jadi kita ada pengawasan kemudian kunjungan kerja," katanya.
Agis mengaku sebelum adanya rapid tes di DPRD, ada beberapa anggota dewan yang sudah melakukan secara mandiri. "Sebelum melakukan rapid test ini ada beberapa anggota juga sudah melakukan secara mandiri. Jadi harus ada surat keterangan negatif," kata Agis.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel
