Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Disdikbud Lebak Kekurangan 590 Ruangan Kelas

Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Kabupaten Lebak hingga kini kekurangan sebanyak 591 ruangan kelas, sehingga proses kegiatan belajar mengajar menumpang di tempat lain.
Ilustrasi/Antara
Ilustrasi/Antara

Bisnis.com, LEBAK - Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Kabupaten Lebak hingga kini kekurangan sebanyak 591 ruangan kelas, sehingga proses kegiatan belajar mengajar menumpang di tempat lain.

"Tapi kita setiap tahun merealisasikan pembangunan gedung SD dan SMP secara bertahap," kata Kepala Disdikbud Kabupaten Lebak Wawan Rustandi di Lebak, Minggu (3/11/2019).

Selama ini, jumlah rombongan belajar (rombel) jenjang SD dan SMP di Kabupaten Lebak dibutuhkan ruangan kelas sebanyak 5.577 unit.

Namun, kenyataannya ruangan kelas yang ada sebanyak 4.986 unit, sehingga kekuranganya mencapai 591 unit, katanya.

Menurut dia, kekurangan ruangan kelas tersebut, akan berdampak terhadap mutu dan kualitas pendidikan.

Sebab, anak-anak belajar jika di tempat yang tidak layak dipastikan proses pembelajaran tidak maksimal.

Akibatnya, ia mengakui, para siswa yang harus mengikuti kegiatan belajar mengajar terpaksa menumpang di tempat lain, seperti di SDN 2 Pasirkupa Kecamatan Kalanganyar yang menumpang di gedung Madrasah Diniayah Awaliyah (MDA) yang lokasinya berdekatan dengan sekolah setempat.

Namun demikian, ujar dia, pemerintah Kabupaten Lebak cukup memperhatikan pembangunan gedung sarana dan prasarana sekolah dengan membangun sekolah secara bertahap.

Kekurangan kelas tersebut, kata dia, karena kepemilikan lahan sekolah relatif terbatas untuk dibangun banyak kelas.

Selain itu juga anggaran alokasi pembangunan untuk sekolah dari pemerintah relatif terbatas.

"Kami tahun ini mengalokasikan pembangunan gedung SD dan SMP di atas Rp100 miliar lebih melalui APBD dan APBN," katanya.

Sementara itu, Kepala Sekolah Dasar Negeri (SDN) II Aweh Kabupaten Lebak Nining mengatakan bahwa sekolahnya mengalami kekurangan dua unit ruangan kelas dengan jumlah siswa 250 anak.

Karena itu, pihaknya berharap jumlah rombongan belajar sebanyak enam ruangan kelas tersebut dapat terpenuhi.

Akibat kekurangan kelas itu, maka sekolah menerapkan proses belajar pagi dan siang hari, meski pembelajaran sore hari dinilai kurang efektif.

Bahkan, kepala sekolah dan guru di sini juga menempati ruangan perpustakaan sekolah sebagai kantor akibat kekurangan sarana gedung tersebut, ujarnya.

"Kami sudah melaporkan kekurangan ruangan kelas itu kepada Disdikbud setempat agar dibangun dua ruangan kelas," ujarnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Newswire
Editor : Ajijah
Sumber : Antara

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Terpopuler

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper

Terpopuler