Bisnis.com, TANGERANG—Bank Indonesia Provinsi Banten mencatat transaksi RTGS atau real-time gross settlement antar nasabah selama triwulan III/2015 mencapai Rp4,38 triliun.
Kepala BI Banten Budiharto Setyawan mengatakan nilai tersebut tumbuh 20,11% (yoy). “Pertumbuhan ini melambat dibandingkan transaksi triwulan kedua yang tumbuh 39,2% (yoy),” ucapnya mengutip Kajian Ekonomi dan Keuangan Regional Banten, Selasa (5/1/2016).
Berkebalikan dengan nilai transaksi yang tetap mengukir pertumbuhan, volume transaksi turun 56,60% (yoy) menjadi 1.888 warkat. Jumlah ini melebihi volume triwulan sebelumnya yang tumbuh negatif 53,52% (yoy).
Pada sisi lain, transaksi non tunai melalui fasilitas kliring selama Juli – September tahun lalu menunjukkkan tren pertumbuhan positif. Kondisi ini didapati dari nilai transaksi kliring yang tercatat naik 19,57% (yoy) dengan nilai Rp2,18 triliun.
“[Tetap bertumbuh] meskipun melambat dibandingkan pertumbuhan pada triwulan sebelumnya yang tumbuh 4,58%,” ucap Budiharto.
Bersamaan dengan peningkatan nilai transaksi, volume transaksi kliring juga tumbuh sebesar 17,67% (yoy). Tapi lagi-lagi angka ini sebetulnya menunjukkan perlambatan ketimbang triwulan kedua tahun lalu yang tumbuh sampai 52,67% (yoy) dengan jumlah transaksi 60.891 warkat.
Budiharto menjelaskan secara umum selama triwulan ketiga tahun lalu, Provinsi Banten membukukan transaksi nontunai melalui RTGS bernilai Rp56,64 triliun. Jumlah ini tumbuh lebih kecil sebesar 1,18% (year on year) dibandingkan triwulan sebelumnya yang mencapai 6,56% (yoy).