Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Tangerang Data Rumah Korban Banjir Sebelum Diajukan Pusat

Pemerintah Kota Tangerang masih melakukan pendataan terkait kerusakan rumah dan fasilitas publik setelah banjir yang terjadi pada 1 Januari 2020 dan selanjutnya akan diajukan kepada pemerintah pusat.
Warga membersihkan sampah akibat banjir di Perumahan Ciledug Indah, Tangerang, Banten, Sabtu (4/1/2020)./ ANTARA -Rivan Awal Lingga
Warga membersihkan sampah akibat banjir di Perumahan Ciledug Indah, Tangerang, Banten, Sabtu (4/1/2020)./ ANTARA -Rivan Awal Lingga

Bisnis.com, TANGERANG - Pemerintah Kota Tangerang masih melakukan pendataan terkait kerusakan rumah dan fasilitas publik setelah banjir yang terjadi pada 1 Januari 2020 dan selanjutnya akan diajukan kepada pemerintah pusat.

Wali Kota Tangerang Arief R Wismanyah di Tangerang Minggu (12/1/2020) menuturkan lurah dan camat telah diinstruksikan untuk mendata rumah warga yang mengalami kerusakan.

Hal ini dimaksudkan untuk dimasukkan dalam program perbaikan rumah rusak akibat banjir dari bantuan pemerintah pusat. Meskipun demikian, Pemkot Tangerang hingga saat ini belum menerima tata cara teknis pengajuannya.

"Meski sampai kini kami belum mengetahui tentang teknis pengajuan perbaikan rumah rusak dari pemerintah pusat, tapi lurah dan camat sudah kami minta lakukan pendataan terlebih dahulu," ujarnya.

Wali Kota juga telah meminta kepada dinas terkait untuk melakukan koordinasi dengan kementerian terkait agar program perbaikan rumah rusak pascabanjir, dapat juga diperoleh oleh warga Kota Tangerang.

Sebelumnya, Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono keterangannya di kompleks Istana Kepresidenan, Rabu (8/1), menyatakan jika pemerintah akan memberikan kompensasi kepada seluruh masyarakat korban banjir yang rumahnya rusak sesuai dengan kriterianya.

Pemberian kompensasi akan dilakukan oleh BNPB sesuai dengan kriteria, yakni rusak berat senilai Rp50 juta, rusak sedang Rp25 juta dan rusak ringan Rp10 juta.

Perlu diketahui, jumlah warga terdampak banjir yang terjadi pada awal 2020 mencapai 16 ribu jiwa lebih atau 5.300 KK mengungsi akibat banjir yang tersebar di 13 kecamatan atau 289 titik banjir.

Ketinggian air yang merendam pemukiman dan jalan raya mulai dari 15 sentimeter hingga 130 sentimeter.

Kemudian, untuk penanganan banjir yang kini sedang dilakukan adalah oleh Dinas PUPR dengan memperbaiki tanggul yang jebol dan pembersihan sampah di pemukiman dan sungai.

Lalu, Wali Kota juga sudah memeriksa lokasi embung di beberapa wilayah serta pompa penyedot air. Hal ini terkait adanya informasi dari BMKG yang menyatakan akan terjadi hujan lebat pada akhir pekan ini.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Newswire
Editor : Miftahul Ulum
Sumber : Antara
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Terpopuler

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper

Terpopuler