Bisnis.com, SERANG – Dinas Pertanian Provinsi Banten mengimbau petani yang masih dalam proses pengolahan sawah atau lahan agar mempercepat pola tanam padi untuk mengantisipasi kekeringan memasuki musim kemarau.
Kepala Dinas Pertanian Provinsi Banten, Agus M Tauchid mengatakan pihaknya terus berupaya mengantisipasi angka kekeringan tanaman padi di Banten yang angkanya sudah mencapai sekitar 9.000 hektare.
Lokasi sawah kekeringan tersebut paling banyak di Kabupaten Pandeglang, Lebak, dan Kabupaten Serang.
"Meskipun ada yang terkena kekeringan, kami yakinkan tidak akan berpengaruh terhadap ketahanan pangan di Banten. Walaupun berpengaruh kami yakin masih di bawah 5 persen," ungkapnya di Serang, Banten, pada Rabu (3/7/2019).
Dia menyebutkan lahan atau sawah yang kekeringan berada pada lokasi-lokasi sawah tadah hujan karena sumber irigasi atau pengairan untuk sawah tersebut tidak ada.
Dari jumlah sekitar 9.000 hektare yang terkena kekeringan tersebut sampai saat ini belum bisa dipastikan berpotensi terhadap gagal panen atau puso.
"Memang awal tanamnya juga mengandalkan air hujan, bukan pada lahan-lahan irigasi teknis. Kekeringannya bervariasi dalam kategori ringan, sedang, dan berat. Belum terjadi puso," ujarnya.
Dia berhardap dengan kondisi saat ini para petani bisa memajukan pola tanam, karena masih ada beberapa lokasi yang sumber airnya masih ada dan masih terjadi hujan. Namun demikian, dalam praktiknya di tingkat petani tergantung dalam proses pengolahan tanah untuk bisa mempercepat pola tanam tersebut.