Bisnis.com, JAKARTA – Anggota DPRD Kabupaten Lebak Muhammad Husen mendesak Pemerintah Provinsi Banten membebaskan persoalan stunting atau tubuh kerdil akibat asupan gizi anak, dan sanitasi buruk.
"Prihatin ribuan anak Banten mengalami stunting sehingga bisa mengancam kehilangan generasi," kata politisi Partai Kebangkitan Bangsa Provinsi Banten di Lebak, Banten, pada Sabtu (31/3/2018).
Selama ini, Provinsi Banten masuk kategori daerah stunting, bahkan belum lama ini Menteri Sosial Idrus Marham dan Wakil Gubernur Banten Andika Hazrumi mendatangi warga Kabupaten Lebak dengan membawa keempat anak yang diduga mengalami lumpuh layu akibat asupan gizi ke rumah sakit.
Kedatangan pejabat itu tentu diapresiasi berbagai kalangan masyarakat sehingga diharapkan penanganan stunting perlu melibatkan berbagai komponan mulai kepala daerah, Dinas Kesehatan, petugas medis, tokoh agama, masyarakat, dan relawan. Di samping juga dioptimalkan sosialisasi perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS) kepada masyarakat.
Begitu juga masyarakat dapat memiliki sanitasi yang layak serta anak-anak yang mengalami infeksi dapat diobati oleh petugas medis.
Saat ini, anak mengalami stunting bukan hanya dari keluarga miskin saja, tetapi kalangan orang mampu ekonomi juga mengalami gizi buruk.
"Kami berharap Pemprov Banten tidak hanya memfokuskan pembangunan fisik, tetapi bisa mengalokasikan dana pemberian makanan tambahan (PMT) guna membebaskan pertumbuhan kerdil itu," ujarnya.
Menurut dia, penyebab tingginya anak-anak mengalami pertumbuhan kerdil akibat kurangnya perhatian orang tua terhadap asupan gizi anak dan sanitasi buruk. Begitu juga rendahnya PHBS sehingga anak mudah terserang penyakit infeksi.
Masyarakat harus mewaspadai jika anak dan ibu hamil mengalami persoalan asupan gizi karena bisa menimbulkan stunting.
Di samping itu juga munculnya penyakit-penyakit degeneratif seperti diabetes, jantung, stroke, dan lain sebagainya. "Kami minta pola asuh anak harus baik sehingga asupan gizi anak sangat baik dan tidak mengalami masalah gizi buruk juga dilakukan imunisasi," ujarnya.