Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Kabupaten Lebak Bidik Pertumbuhan 5 Persen

Pemerintah Kabupaten Lebak optimistis laju pertumbuhan ekonomi pada 2018 mencapai 5% bisa tercapai karena beroperasinya kereta rel listrik dan membaiknya infrastuktur di daerah itu.
Pedagang di Pasar Rangkasbitung, Lebak, Banten./Antara
Pedagang di Pasar Rangkasbitung, Lebak, Banten./Antara

Bisnis.com, RANGKASBITUNG - Pemerintah Kabupaten Lebak optimistis laju pertumbuhan ekonomi pada 2018 mencapai 5% bisa tercapai karena beroperasinya kereta rel listrik dan membaiknya infrastuktur di daerah itu.

Sekretaris Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Kabupaten Lebak Yosep Muhammad Holis mengatakan selama ini kebijakan regulasi pemerintah daerah cukup bagus sehingga menggeliat pertumbuhan ekonomi masyarakat.

Saat ini, katanya, akses lalu lintas berjalan lancar dengan membaiknya infrastuktur jalan antarkecamatan dan beroperasinya KRL jurusan Rangkasbitung-Tanahabang.

Dia menyebutkan bahwa sektor perdagangan, jasa dan hotel restoran mengalami peningkatan.

Begitu juga lembaga-lembaga usaha di masyarakat, di antaranya usaha mikro kecil menengah (UMKM), koperasi, warungan, dan bakulan. Bahkan, katanya, sektor pengangkutan dan komunikasi tumbuh dan berkembang.

"Kami terus mendorong lembaga-lembaga ekonomi masyarakat tumbuh dan berkembang dengan meningkatkan kualitas," katanya.

Yosep mengatakan selama ini Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) Kabupaten Lebak cukup besar pada sektor pertanian dan perkebunan.

Secara umum distribusi prosentasi PDRB didominasi sektor pertanian dan perkebunan dengan tingkat distribusi sekitar 36,00 persen, sedangkan sektor perdagangan 26,60 persen dan pertambangan 1,3 persen.

Pemerintah daerah mengoptimalkan intervensi kebijakan pada sektor pertanian dan perkebunan karena memberikan kontribusi besar terhadap pencapaian PDRB.

"Dengan demikian, bisa menggulirkan pertumbuhan ekonomi yang baik yang pada akhirnya bisa meningkatkan kesejahteraan masyarakat," katanya.

Pengoptimalan intervensi sektor pertanian melalui penyaluran bantuan sarana produksi (saprodi) kepada kelompok tani di antaranya pupuk, pestisida, perbaikan jaringan irigasi, embung, dan pompanisasi.

Selain itu, bantuan alat pertanian (alsintan), seperti traktor, mesin pengering, dan pabrik penggilingan beras.

Pemerintah daerah juga membangun jalan guna memudahkan petani mengangkut hasil produksi komoditas pertanian.

Begitu juga dioptimalkan peningkatan kompetensi petani melalui pelatihan-pelatihan sehingga dapat menerapkan rekayasa teknologi pertanian.

"Kami optimistis keberhasilan sektor pertanian itu dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat," kata Yosep.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Newswire
Sumber : Antara

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Terpopuler

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper

Terpopuler