Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

EKONOMI BANTEN: Triwulan IV Diramal Tumbuh 5,56%

Geliat ekonomi Provinsi Banten selama Oktober – Desember tahun ini diperkirakan bisa mencapai 5,56% (year on year/yoy) dan minimal di level 5,06%.
Pertumbuhan/Ilustrasi
Pertumbuhan/Ilustrasi

Bisnis.com, TANGERANG-- Geliat ekonomi Provinsi Banten selama Oktober – Desember tahun ini diperkirakan bisa mencapai 5,56% (year on year/yoy) dan minimal di level 5,06%.

Kepala Bank Indonesia Provinsi Banten Budiharto Setyawan mengatakan, potensi pertumbuhan ekonomi tersebut terpacu realisasi belanja pemerintah dan investasi di berbagai sektor. Ditambah lagi konsumsi swasta yang diyakini merangkak stabil.

“Kalau di sisi penawaran, sektor pendorong ekonomi tak lain industri pengolahan, perdagangan besar dan eceran, serta konstruksi,” tuturnya kepada Bisnis, Jumat (11/12/2015).

Target batas bawah pertumbuhan ekonomi Banten yang diproyeksikan BI lebih rendah dibandingkan dengan realisasi pada triwulan III/2015. Selama Juli – September tahun ini ekonomi terapresiasi 5,18% (yoy).

Dari sisi permintaan, peningkatan konsumsi pemerintah investasi jadi tulang punggu pencapaian pertumbuhan tersebut. Dua komponen ini naik sejalan dengan realisasi investasi infrastruktur pemerintah yang mulai bergerak.

“Secara siklus pun penyerapan belanja modal pemerintah pada semester kedua lebih tinggi daripada semester pertama,” ujar Budiharto.  

Sementara, konsumsi rumah tangga, yang kontribusinya paling besar terhadap ekonomi 57,61%, mengalami perlambatan. Pada triwulan hanya tumbuh 4,89% (yoy) lebih rendah dari triwulan sebelumnya 5,03% (yoy).

Bank Indonesia berpendapat kondisi tersebut terpengaruh situasi ekonomi April – Juni yang relatif lemah. Walhasil masyarakat terdorong untuk menahan konsumsi guna berjaga-jaga. Pada sisi lain, pembentukan modal tetap bruto (PMTB) tumbuh 5,46% (yoy) selama triwulan ketiga. Angka ini lebih gesit ketimbang perolehan triwulan kedua 4,94% (yoy).

PMTB terdiri dari penanaman modal asing yang merangkak 35,26% dan modal dalam negeri dengan pertumbuhan 111,52%.

 Adapun kinerja ekspor dan impor tercatat lebih baik dibandingkan triwulan II/2015. BI Banten melansir ekspor tumbuh 4,45% (yoy) sedangkan impor 1,82% (yoy). Sementara net ekspor pertumbuhannya melambat sebesar 32,23% (yoy) dari 44,76% (yoy) pada triwulan kedua.

 “Perlambatan net ekspor disebabkan peningkatan impor yang lebih tinggi khususnya barang konsumsi,” ujar Budiharto.

Dari sisi penawaran, terjadi pertumbuhan lebih sehat di berbagai sektor utama. BI mengecualikan untuk sektor perdagangan besar dan eceran, serta reparasi mobil dan sepeda motor. Tapi yang pasti, sektor pengolahan nonmigas tetap kontributor utama dengan pertumbuhan 3,44%.

“Sektor perdagangan tumbuh lebih rendah sejalan dengan konsumsi rumah tangga yang melambat,” ujar Budiharto.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Dini Hariyanti
Editor : Nancy Junita

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper