Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Kekurangan Pasokan Rumah di Banten Capai 500.000 Unit

Tanpa menyebutkan kurun waktu secara spesifik, pemerintah pusat meyakini backlog rumah sejumlah 500.000 unit di Provinsi Banten bisa teratasi dalam waktu tidak terlalu lama.
Perumahan/Ilustrasi-Bisnis
Perumahan/Ilustrasi-Bisnis

Bisnis.com, TANGERANG—Tanpa menyebutkan kurun waktu secara spesifik, pemerintah pusat meyakini backlog rumah sejumlah 500.000 unit di Provinsi Banten bisa teratasi dalam waktu tidak terlalu lama.

Dirjen Pembiayaan Perumahan Kementerian PUPR Maurin Sitorus mengatakan angka kebutuhan rumah atau backlog  di Banten bisa teratasi melalui program nasional sejuta rumah untuk rakyat. Program ini memberikan kredit pemilikan rumah bersuku bunga rendah dan cicilan tetap sepanjang periode kredit.

“Dengan penduduk sekitar 11,4 juta dan peran pemanfaatan FLPP sebesar 10% atau terbesar kedua setelah Jabar, backlog 500.000 rumah bisa teratasi,” ucapnya, di Tangerang, Senin (30/11/2015).

Tanpa program khusus seperti pengadaan sejuta rumah murah untuk rakyat, backlog tersebut sukar teratasi. Di Banten setidaknya ada 1,3 juta tenaga kerja yang membutuhkan subsidi dari pemerintah agar bisa memiliki rumah.

Gubernur Banten Rano Karno mengatakan Banten merupakan pasar yang sangat potensial untuk menggenjot penyerapan rumah bersubsidi. Selain jutaan tenaga kerja berpenghasilan rendah, ada pula lebih dari 70.000 pegawai negeri sipil dan guru selain honorer 42.000 orang.

“Dengan populasi 11,4 juta orang tidak semua orang punya kemampuan membeli rumah. Dengan program rumah subsidi ini berapapun yang dibangun pasti dibayar,” tuturnya.

Sekarang ini terdapat lebih dari 5.000 unit rumah subsidi dan lebih dari 15.000 rumah nonsubsidi yang sudah, sedang dan akan dibangun di Banten. Jumlah ini merupakan angka dari pengembang properti yang ada di bawah keanggotaan Rei Banten.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Terpopuler

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper

Terpopuler