Bisnis.com, TANGERANG - Kereta bandara yang melintas di Kota Tangerang untuk memperlancar transportasi dari Ibukota ke Bandara Soekarno-Hatta belum cukup mengurai kepadatan lalu lintas di dalam Kota Tangerang sendiri. Gagasan yang muncul adalah membuat transit oriented development atau TOD.
Wali Kota Tangerang Arief R. Wismansyah mengatakan TOD merupakan pendekatan pengembangan kota yang mengintegrasikan beberapa jenis angkutan transportasi massal. Oleh karena itu, perjalanan masyarakat difasilitasi dua atau lebih jenis moda transportasi.
“Ditunjang dengan kereta bandara yang melintas di Stasiun Batu Ceper, TOD yang diterapkan untuk Stasiun Batuceper bisa jadi solusi kemacetan,” ucapnya dalam siaran pers, Jumat (20/11/2015).
Dalam rencana jangka pendek Pemerintah Kota Tangerang guna memaksimalkan pelayanan di Batuceper, stasiun ini akan diintegrasikan dengan Terminal Poris Plawad. Pemaduan dua infrastruktur ini diyakini bisa mempermudah perjalanan masyarakat.
Pemkot Tangerang mengaku gagasan mengintegrasikan Stasiun Batu Ceper dan Terminal Poris Plawad lantaran infrastruktur transportasi ini saling berdekatan. Keduanya juga di titik yang strategis untuk menghubungkan transportasi ke Bandara Soekarno-Hatta.
"Karena masyarakat yang dari dan mau ke Bandara [lalu ingin berhenti di Tangerang] cukup naik kereta dan turun di Stasiun Batuceper," ujar Arief.
Pemerintah Kota Tangerang kini telah mengajukan proyek Terminal Terpadu Poris Plawad dan Stasiun Batuceper sebagai quick wins kepada Badan Pelaksana Transportasi Jabodetabek (BPTJ).
"Proyek ini termasuk quick wins kami, jadinya ini salah satu program utama," tutur Kepala Dinas Perhubungan Kota Tangerang Engkos Zarkasyi.
Dia menyatakan rencana pembangunan terminal terpadu itu tinggal memasuki tahap detail engineering design (DED). Di dalamnya akan dilakukan kajian lebih jauh teknis penyatuan stasiun dan terminal. Adapun studi kelayakan sudah diselesaikan.
Kendati mengakui proyek tersebut sebagai quick wins Kota Tangerang tetapi pemkot enggan menjawab target realisasinya. Engkos hanya menyatakan diharapkan sebelum Asean Games 2018 infrastruktur ini bisa beroperasi.