Bisnis.com, TANGERANG - Nilai tukar petani (NTP) di provinsi Banten pada September 2015 tercatat sebesar 104,84, tertinggi keenam secara nasional.
Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Banten Syech Suhaimi mengatakan secara umum ada 17 dari 33 provinsi yang NTP-nya di atas 100, dan Provinsi Banten termasuk di dalamnya.
Dibandingkan dengan Provinsi Sulawesi Selatan, NTP Banten memang tertinggal jauh. Sulsel mencetak NTP tertinggi sebesar 106,43 pada bulan lalu. Adapun peringkat kedua adalah Jawa Timur 106,42 dan ketiga ditempati Jawa Barat 106,42.
“NTP merupakan indikator untuk melihat tingkat daya beli petani di perdesaan,” ujar Suhaimi dalam paparan data NTP Banten, Rabu (7/10/2015).
NTP juga menunjukkan daya tukar dari produk pertanian dengan barang dan jasa yang dikonsumsi maupun untuk biaya produksi.
BPS Banten mencatat ada tiga subsektor yang memacu peningkatan nilai tukar petani di Banten pada September. Subsektor yang dimaksud ialah tanaman pangan, peternakan, dan perikanan masing-masingnya mengalami kenaikan 3,24%, 0,37%, dan 1,35%.
“Kenaikan NTP hanya 0,85% karena terhambat turunnya subsektor tanaman perkebunan rakyat 2,52% dan hortikultura 1,12%,” ucap Suhaimi.