Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Ratusan Ribu Keluarga di Lebak Tak Nikmati Penerangan Listrik

Ratusan ribu kepala keluarga di Kabupaten Lebak, Provinsi Banten, hingga kini belum teraliri jaringan penerangan listrik.
Cahaya lilin sebagai pelita kala listrik PLN di rumah warga tak menyala./Ilustrasi-flickr.com
Cahaya lilin sebagai pelita kala listrik PLN di rumah warga tak menyala./Ilustrasi-flickr.com

Bisnis.com, LEBAK - Ratusan ribu kepala keluarga di Kabupaten Lebak, Provinsi Banten, hingga kini belum teraliri jaringan penerangan listrik.

"Semua warga yang belum menikmati jaringan listrik itu menggunakan lampu cempor maupun petromaks sebagai sarana penerangan," kata Kepala Bidang Energi Dinas Pertambangan dan Energi (Distamben) Kabupaten Lebak, Omas Irawan di Lebak, Sabtu (3/12/2016).

Pemerintah daerah pada tahun ini mengalokasikan program listrik masuk desa (LMD) sebanyak 50 perkampungan tersebar di 15 kecamatan. 

Diperkirakan masyarakat yang belum teraliri penerangan listrik sekitar 120.000 KK dari total penduduk 360.000 KK. "Kami minta pemerintah terus menggulirkan bantuan program LMD guna mendukung target "Terang Banten" 2020," katanya.

Menurut Omas, saat ini masyarakat yang belum menikmati penerangan listrik akibat berbagai faktor, antara lain keterbatasan anggaran daerah, letak geografis perkampungan yang perbukitan, pegunungan sehingga menjadi hambatan dalam pembangunan jaringan listrik.

Selain itu juga setiap tahun ada perkampungan baru dengan jumlah penghuni antara dua sampai lima rumah. Pemerintah daerah terus mengusulkan kepada Provinsi Banten agar masyarakat yang belum tersentuh jaringan listrik mendapat program LMD.

Apalagi, Distamben Kabupaten Lebak pada struktur organisasi tata kerja (SOTK) tahun 2017 dilimpahkan kepada Pemprov Banten. "Kami berharap pembangunan jaringan penerangan listrik itu lebih optimal dibantu oleh APBD Banten," katanya.

Sementara itu, salah seorang warga Kecamatan Bojongmanik Kabupaten Lebak, Memed (45) mengatakan kampungnya dihuni sebanyak 60 KK hingga kini gelap gulita karena tidak tersentuh jaringan penerangan listrik.

Padahal beberapa kali warga mengusulkan kepada pemerintah agar dilakukan jaringan listrik, namun hingga kini belum juga terealisasi. "Kami dan warga hingga kini masih menggunakan lampu cempor dan petromaks dengan bahan bakar minyak tanah," katanya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Newswire
Sumber : Antara

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper