Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Lebak Surplus Produksi Beras untuk 7 Bulan

Produksi beras di Kabupaten Lebak, Provinsi Banten, sampai April 2018 surplus mencapai tujuh bulan atau 91.500 ton dari 140.200 ton setara beras.

Bisnis.com, LEBAK--Produksi beras di Kabupaten Lebak, Provinsi Banten, sampai April 2018 surplus mencapai tujuh bulan atau 91.500 ton dari 140.200 ton setara beras.

"Kita menjamin stok beras untuk Ramadhan hingga Lebaran melimpah," kata Pelaksana Data Statistik Tanaman Pangan Dinas Pertanian dan Perkebunan Kabupaten Lebak Supardi kepada Antara, Jumat.

Persedian beras untuk konsumsi masyarakat Kabupaten Lebak relatif aman dan tidak ada masalah, karena panen padi tahun 2018 surplus.

Produksi gabah sampai April 2018 mencapai 220.000 ton gabah kering pungut (GKP) dan jika dikalkulasikan menjadi beras sebanyak 140.200 ton atau surplus 91.500 ton dan mencukupi persedian tujuh bulan ke depan.

Untuk itu, produksi beras di Lebak relatif aman dan mencukupi hingga Lebaran 2018.

Selain itu juga produksi beras di daerah itu dapat menyumbangkan ketahanan pangan di tingkat nasional.

"Kami mendorong petani terus meningkatkan indeks pertanaman (IP) guna mendongkrak produksi dan produktivitas pangan," katanya menjelaskan.

Menurut dia, meski produksi beras surplus tujuh bulan ke depan, namun petani terus melakukan gerakan percepatan tanam.

Saat ini, gerakan percepatan tanam seluas 43.100 hektare dan panen berlangsung hingga Agustus mendatang.

Apalagi, curah hujan di daerah itu cenderung meningkat sehingga memenuhi ketersedian pasokan air.

"Kami menjamin persedian beras lokal mencukupi untuk konsumsi warga Lebak sampai 2019," katanya menjelaskan.

Ketua Gabungan Kelompok Tani Desa Tambakbaya Kecamatan Cibadak Kabupaten Lebak Ruhyana mengatakan panen tahun 2018 dinilai cukup berhasil karena tidak adanya serangan hama maupun penyakit tanaman.

Panen padi tahun ini surplus dibandingkan 2017 gagal panen akibat serangan wereng batang coklat (WBC) dan bencana alam.

"Kami yakin panen padi tahun ini bisa menghasilkan produksi pangan sampai 2019," katanya

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Rustam Agus
Editor : Rustam Agus
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Terpopuler

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper

Terpopuler