Bisnis.com, JAKARTA — Bicara kekayaan, ada tiga sistem yang menguntungkan orang kaya. Kekayaan selalu dianggap sebagai ‘kuasa’, siapapun yang memiliki kekayaan berlimpah, dia memiliki kekuasaan. Bagaimana caranya kita menyikapi fenomena kekayaan ini?
Saat ini, setidaknya kita harus menyikapi tiga hal. Pertama, buble money. Saat ini kredit komersial bank dicetak setiap detik menambah supply uang sehingga membuat nilai uang tunai menyusut. Kedua, kredit bank diutamakan kepada sektor properti menjadi sumber kekuasaan permodalan. Capital gain properti rata-rata naik 20% per tahun lebih tinggi daripada inflasi.
Ketiga, kelompok bawah yang membayar bunga bank 10 kali lipat lebih tinggi daripada kredit bank jangka panjang. Itu bisa dirasakan saat mengakses kredit tanpa agunan, kartu kredit, cicilan instan, dll. Akses kepada sumber keuangan menjadi sangat langka.
Tidak mungkin kita berharap suatu saat anda ketemu Aladdin, dapat lampu wasiat lalu datang rezeki nomplok hingga berkarung-karung banyaknya.
Yang kita perlukan adalah memahami psikologi kekuasaan. Psikologi Raja. Kita perlu membuka rahasia penderitaan hidup masalah orang kaya. Tanpa itu, selamanya uang akan terus dilindungi kecuali terjadi penderitaan mereka.
Apakah hal terpenting dalam hidup yang melebihi harta?
1. Kesehatan. Mungkin setelah livernya fatal dia menyadari bahwa kesehatan lebih berharga daripada uang.
2. Penderitaan orang kaya adalah pengkhianatan. Oleh karena itu mereka kecewa dan luka batin. .
Oleh karena itu bila Anda berhubungan langsung dengan owner perusahaan semakin hidup Anda seperti roller coaster.
3. Maka Anda melihat mereka tidak bisa merasa bersyukur. Dorongan penyesalan lebih kuat daripada rasa bersyukur. Hingga mereka terlambat, anak-anak dewasa baru disadari bahwa kekuasaan dan harta menjadi tidak abadi.
Anak-anak orang kaya memiliki kekosongan jiwa karena kekurangan rasa bersyukur. Itulah misteri rahasia hidup. Mengapa Tuhan tidak memberantas kemiskinan karena kita yang berkekurangan diberi karunia berkah hidup datang dari pengampunan, mercy, rahmat.
Sampai kemudian mereka menyadari adanya rahmat pengampunan Tuhan maka selamanya mereka perlu diyakinkan terus. Inilah disebut Cinderella complex.
Penulis:
Ir Goenardjoadi Goenawan, MM
Penulis buku seri "Money Intelligent", buku “New Money”, dan e-book "Hidup adalah Pemekaran Berkah"
Dapatkan e-book "Kekuasaan adalah Key Driving Force Uang" [email protected]
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel
.jpg?w=300&h=221)
