Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Program Cetak Sawah Perlu Dievaluasi

Anggota Komisi IV DPR Ichsan Firdaus meminta pemerintah mengevaluasi program cetak sawah agar tidak terjadi pemborosan anggaran negara.
Petani menggarap lahan pertanian dengan bantuan mesin pompa air berbahan bakar gas elpiji 3 kg untuk irigasi, di Masaran, Sragen, Jawa Tengah, Selasa (25/7)./ANTARA-Mohammad Ayudha
Petani menggarap lahan pertanian dengan bantuan mesin pompa air berbahan bakar gas elpiji 3 kg untuk irigasi, di Masaran, Sragen, Jawa Tengah, Selasa (25/7)./ANTARA-Mohammad Ayudha

Bisnis.com, BOGOR - Anggota Komisi IV DPR Ichsan Firdaus meminta pemerintah mengevaluasi program cetak sawah agar tidak terjadi pemborosan anggaran negara.

"Kami harus lakukan koreksi terhadap program cetak sawah baru," katanya seusai mengisi kuliah umum di Kampus Sekolah Tinggi Penyuluh Pertanian (STPP) Bogor, Jawa Barat, Sabtu (4/11).

Dia mengatakan program cetak sawah harus dibarengi dengan pembangunan infrastruktur irigasinya.

Jadi, lanjutnya, tidak hanya menambah jumlah cetak sawah dengan mengandalkan alam melalui sawah tadah hujan semata.

"Jika cetak sawah ini tidak dibarengi menghitung di mana lokasi irigasinya, maka cetak sawah ini menjadi pembororsan negara," katanya.

Menurutnya, kalau ada cetak sawah, mestinya pemerintah perlu juga menyiapkan infrastruktur irigasinya sehingga ada kepastian air.

"Jangan mengandalkan alam dengan tadah hujan saja. Harus jelas menghitung berapa dan di mana irigasinya," kata Ichsan.

Politisi Partai Golkar tersebut menyebutkan pihaknya mendapat laporan ada lahan program cetak sawah, tapi tidak ada saluran irigasinya.

"Kami ingatkan pemerintah tentang program pertanian yang juga bermasalah seperti sejuta hektare lahan gambut beberapa waktu lalu itu. Khawatirnya hal itu akan terulang kembali," katanya.

Pemerintah, tambahnya, harus hati-hati, bagaimana mencetak sawah tersebut, sehingga tidak membuang dan memboroskan anggaran negara.

"DPR RI terus mengawal program ini, makanya pada 2018 ini kami ingin pemerintah mengevaluasi program cetak sawah tersebut," katanya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Newswire
Editor : Fajar Sidik
Sumber : Antara

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper