Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

PENGELOLAAN SAMPAH: 6 Perusahaan Kenalkan Pendekatan Circular Economy

Enam perusahaan global yang beroperasi di Tanah Air mengenalkan pendekatan Circular Economy untuk mengelola sampah plastik yang saat ini volumenya sangat mengkhawatirkan. Rumah tangga perkotaan Indonesia diprediksi menghasilkan 175.000 ton sampah plastik kresek per hari.
Peserta belajar membuat kerajinan dari limbah tidak terpakai saat Pelatihan Daur Ulang Sampah yang bekerja sama dengan Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Solo di Ria Rasa Resto, Solo, Selasa (16/5)/JIBI-M. Ferri Setiawan
Peserta belajar membuat kerajinan dari limbah tidak terpakai saat Pelatihan Daur Ulang Sampah yang bekerja sama dengan Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Solo di Ria Rasa Resto, Solo, Selasa (16/5)/JIBI-M. Ferri Setiawan

Bisnis.com, JAKARTA – Enam perusahaan global yang beroperasi di Tanah Air mengenalkan pendekatan Circular Economy untuk mengelola sampah plastik yang saat ini volumenya sangat mengkhawatirkan. Rumah tangga perkotaan Indonesia diprediksi menghasilkan 175.000 ton sampah plastik kresek per hari.

Circular Economy yaitu penggunaan material yang didesain secara strategis untuk terus bersifat restoratif dan generatif. Di Belanda, pendekatan Circular Economy tidak hanya diimplementasikan pada plastik, tetapi juga benda lain seperti kain dan logam berat.

Keenam perusahaan tersebut yaitu yaitu PT Coca-Cola Indonesia, PT Indofood Sukses Makmur Tbk, PT Nestle Indonesia, PT Tetra Pak Indonesia, PT Tirta Investama, dan PT Unilever Indonesia. Keenamnya menginisiasi Circular Economy pada sektor sampah plastik yang disebut sebagai PRAISE (Packaging and Recycling Alliance for Indonesia Sustainable Environment).

Perwakilan PRAISE Sinta Kaniawati mengatakan kebijakan pengelolaan sampah kerap berujung pada solusi yang tidak terintegrasi dan hanya bersifat jangka pendek. Menurutnya, mengurus sampah plastik memang cukup sulit karena rantai prosesnya yang panjang.

“Dari sisi aktor yang terlibat, ada industri bahan baku dan industri pengguna kemasan, retailer, konsumen, hingga industri daur ulang dan pengguna daur ulang. Pemerintah sebagai pembuat kebijakan harus dapat memetakan secara holistik agar dapat menghasilkan kebijakan terintegrasi,” jelas Kania di Jakarta, Rabu (12/7/2017).

Sinta menjelaskan berbagai negara maju dunia telah menerapkan pendekatan Circular Economy dalam penggunaan suatu material. Skema tersebut mengandalkan inovasi produk maupun sistem pengelolaannya, untuk memastikan nilai guna material tetap optimal untuk jangka waktu maksimal.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Dara Aziliya
Editor : Ratna Ariyanti

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper