Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Lamudi: 2016 Tahun Perlambatan Properti

Portal properti Lamudi Indonesia menilai kinerja industri properti sepanjang 2016 lalu belum membaik.
Keluarga nelayan beraktivitas di kompleks perumahan nelayan, Tungkal Hilir, Tanjung Jabung Barat, Jambi, Selasa (21/3)./Antara-Wahdi Septiawan
Keluarga nelayan beraktivitas di kompleks perumahan nelayan, Tungkal Hilir, Tanjung Jabung Barat, Jambi, Selasa (21/3)./Antara-Wahdi Septiawan

Bisnis.com, JAKARTA - Portal properti Lamudi Indonesia menilai kinerja industri properti sepanjang 2016 lalu belum membaik.

Mart Polman, Managing Director Lamudi Indonesia mengatakan, sepanjang 2016 lalu perusahaan menilai sektor sewa perkantoran mengalami penurunan dari 93,7% menjadi 85,6%.

Tak hanya itu, permintaan akan apartemen pun mengalami perlambatan jika dibandingkan dengan tahun sebelumnya pada 2015.

"Tren harga rata-rata apartemen sepanjang 2016 hanya meningkat 4,6% sedangkan kenaikan harga rumah hanya sebesar 2,75%," katanya melalui siaran pers, Sabtu (29/4/2017).

Kenaikan tertinggi untuk harga rumah adalah terjadi pada rumah tipe kecil dengan dua kamar tidur yakni mencapai 3,76%. Polman menyebut kekurangan rumah masih menjadi prioritas utama bagi masyarakat. Pada 2017, penjualan apartemen akan didorong oleh selesainya program amnesti pajak.

Guna menggairahkan pasar properti Presiden Joko Widodo juga telah mengeluarkan beragam kebijakan baru.

Contohnya pelonggaran aturan kepemilikan properti oleh orang asing, pelonnggaran loan to value (LTV) yang saat ini menjadi 15%, serta menurunkan tarif bea perolehan atas hak tanah dan bangunan (BPHTB) yang tertuang dalam Paket Kebijakan XI yang diumumkan 29 Maret tahun lalu.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Editor : Nancy Junita

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper